Keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih
orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal
bersama. Pertimbangan dengan siklus keluarga untuk melakukan analisis
pemasaran. Pertama, yaitu penting untuk mengetahui bahwa siklus keluarga modern
tidak memasukkan rumah tangga non keluarga. Pemasar menggunakan siklus hidup
keluarga untuk mensegmentasikan pasar, menganalisis potensi pasar,
mengidentifikasi pasar sasaran dan mengembangkan strategi pemasaran yang lebih
efektif. Hal lain yang perlu diperhatikan ialah bahwa ada beberapa tahapan
dalam siklus hidup keluarga merupakan pasar yang lebih penting ketimbang yang
lainnya.
Kedua, yaitu perubahan dalam perkawinan dan perceraian. Pada
dasarnya semua perisitiwa yang terjadi saat ini di sebabkan oleh era
globalisasi dan adanya emansipasi. Karena semakin banyak jumlah wanita yang
tidak menikah dan membesarkan anaknya sendirian tanpa di damping oleh suami.
Hasilnya akan membawa dampak yang kuat dalam bisnis barang konsumsi yang selama
ini berasumsi bahwa pada dasarnya adalah kalangan keluarga tradisional.
Sehingga seorang pemasar harus mempertimbangkan adanya tingkat variasi yang
lebih tinggi dalam jenis-jenis keluarga.
Ketiga, yaitu perubahan pada kelahiran bayi dan praktik
pemeliharaan anak. Pada zaman dahulu, sebuah keluarga mempunyai anak kira-kira
lebih dari enam atau tujuh orang. Karena pada zaman dulu banyak orang tua yang
beranggapan “banyak anak banyak rezeki”, tetapi pada saat ini paling banyak
satu keluarga empat sampai tiga anak, karena untuk mengurangi peningkatan
penduduk yang meledak. Namun dalam keluarga yang besar ini merupakan pasar yang
penting untuk produk yang berorientasi pada keluarga seperti beras, sereal,
susu, roti, sabun.dll. Berhadapan dengan banyaknya perubahan demografis dalam
komposisi dan struktur keluarga dapat menjadi sesuatu yang sulit dilalui. Untuk
mengorganisasi kerumitan ini, pemasar sering menggunakan konsep siklus hidup
keluarga sebuah perangkat strategis untuk mengidentifikasi segmen keluarga
kunci dan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk rumah-rumah
tersebut.
Suatu pemasar harus dapat mengetahui anggota keluarga
mana yang setidaknya berpengaruh dalam suatu keputusan. Peran peran dalam pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut:
1. Pemberi
pengaruh: Orang memberikan informasi bagi anggota lainnya tentang suatu produk.
2. Pengambil
keputusan: Orang memiliki kekuasaan untuk menentukan apakah produk tersebut
akan dibeli atau tidak.
3. Pembeli:
Orang yang akan membeli produk tersebut.
4. Pengguna:
Orang yang mengonsumsi atau menggunakan produk tersebut
Pada suatu penelitian yang dilakukan terhadap pengambilan
keputusan keluarga, sebagian dari hal-hal yang digali sebagai berikut:
1. Perbedaan
kelas produk dan hubungannya dengan
pengambilan keputusan.
2. Struktur
peran suami/istri
3. Faktor
penentu pengambil keputusan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar