Bunga Bleeding Heart

Bunga Bleeding Heart (Dicentra spectabilis / Lamprocapnos spectabilis) berasal dari Asia bagian timur namun banyak juga ditemukan di Amerika Utara. Bunga ini pertama kali ditemukan di China pada tahun 1846 oleh Robert fotrune yang merupakan botani yang berasal dari skotlandia. Ukuran bunga ini sekitar 3-5 cm dan memiliki bentuk seperti hati.

Tanaman ini memiliki bunga yang sangat cantik tetapi juga memilukan karena bentuk bunga “hati yang berdarah” ini menyerupai hati, dan terdapat juntaian kelopak yang menyerupai tetesan darah. Bunga ini memiliki warna yang indah yaitu pink dan putih, Saat bunga ini mekar kelopaknya akan terbuka menyerupai hati yang terbelah. Bunga ini biasanya mekar pada bulan April dan mei.

Kisah Legenda Bunga Bleeding Heart

Pada zaman dahulu di negara Jepang ada seorang pemuda tampan yang sedang jatuh hati kepada seorang wanita muda yang cantik jelita. Pemuda ini ingin sekali mempersunting sang gadis karena kecantikannya dan keanggunannya. Karena itu ia mulai mencari cara untuk menarik perhatiannya dengan memberikan sepasang kelinci yang sangat indah, gemuk dan lucu dengan harapan gadis itu mau menerimanya sebagai pasangan hidupnya.

Benar saja, sang gadis jelita itupun menerima hadiah pemuda tersebut dengan sangat senang sekali. namun jawaban yang diterima oleh sang pemuda diluar dugaan. Si gadis tidak berkenan untuk menjadi pasangan hidupnya walaupun ia sangat senang dihadiahi sepasang kelinci.

Tentu saja pemuda itu kecewa dan memikirkan apa yang dapat meluluhkan hati pujaannya itu. Ia belum putus asa, kemudian ia membawakan sepasang sandal yang sangat indah terbuat dari sutra yang lembut dan berkualitas baik. Kali ini ia lebih percaya diri dari sebelumnya karena setiap wanita pasti senang dengan fashion yang indah.

Sang gadis menerima pemberian pemuda itu dengan raut wajah yang sangat gembira, mendapat sepasang sandal yang sangat indah dan nyaman dikenakan. Namun sekali lagi ia tidak bisa mengubah pendiriannya tidak bisa menerima cinta si pemuda. Akhirnya pemuda nan tampan itu mulai putus asa, sudah 2 kali pemberiannya tidak membuahkan hasil, sang gadis tetap tidak berkenan menerima cintanya. Kemudian pemuda itu mengerahkan semua uang tabungan yang dimilikinya untuk membeli sepasang anting permata yang cantik yang mampu ia beli. kini iapun menyadari jika kali ini ia tidak berhasil maka ia tidak lagi memiliki apa-apa lagi.

Ketika anting-anting tersebut diberikan untuk pujaan hatinya, wajahnya sumringah karena gadis cantik itu menerima hadiah dengan perasaan terkejut bahagia, rautnya menggambarkan kalau ia sangat suka hadiah itu. Lalu pemuda itu mengutarakan keinginannya untuk mempersunting si gadis untuk kesekian kalinya.. suasana hening sejenak.. dan untuk kesekian kalinya pula wanita itu tidak bisa mengubah pendiriannya. ia tidak bisa bersanding dengan si pemuda meskipun ketulusan cintanya.

Si pemuda akhirnya sangat patah hati, putus asa yang ia sadari tidak ada harapan lagi bagi cintanya diterima oleh gadis pujaan. dengan kesedihan yang mendalam, diambillah sebuah belati kemudian ditusukkan ke jantungnya sendiri. Pemuda itu jatuh tersungkur bersimbah darah dengan hati yang terluka, kemudian mati.

Tidak lama kemudian di tempat matinya si pemuda mulai bermunculan tunas-tunas tumbuhan semak. Dan ketika musim semi tanaman itu berbunga dengan bentuk bunga menyerupai hati yang sedang meneteskan darah. Apabila bunga itu mekar, bentuknya pun seperti hati yang terbelah menjadi dua. Sejak saat itu bunga yang unik ini diberi nama Bleeding Heart untuk mengenang kisah cinta sang pemuda.