Dalam memperlakukan
pengambilan keputusan konsumen sebagai suatu pemecahan masalah kita
mengasumsikan bahwa konsumen memiliki sasaran yang ingin dicapai atau
dipuaskan. Dalam pengertian ini pengambilan keputusan konsumen adalah proses
pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran.
Pemecahan masalah
konsumen sebenarnya ialah suatu aliran tindakan timbal balik yang
berkesinambungan diantara faktor-faktor lingkungan, proses kognitif dan
afektif, serta tindakan perilaku. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemahaman
adanya masalah. Perbedaan yang dirasakan antara status hubungan yang ideal dan
yang sebenarnya.
2. Pencarian
alternative pemecahan. Mencari informasi yang relevan dari lingkungan luar
untuk memecahkan masalah, atau mengaktifkan pengetahuan dari ingatan.
3. Evaluasi
Alternatif. Mengevaluasi atau menilai alternative yang ada dalam konteks
kepercayaan utama tentang konsekuensi yang relevan dalam pengambilan keputusan
4. Pembelian.
Membeli alternative yang dipilih.
5. Penggunaan
pasca pembelian. Menggunakan alternative yang dipilih dan mengevaluasinya
sekali lagi berdasarkan kinerja yang dihasilkan.
Model-model
pengambilan keputusan telah dikembangkan oleh beberapa ahli untuk memahami
bagaimana seorang konsumen mengambil keputusan pembelian. Model-model
pengambilan keputusan kontemporer ini menekankan kepada aktor yang berperan
pada pengambilan keputusan yaitu konsumen, serta lebih mempertimbangkan aspek
psikologi dan sosial individu.
Secara umum ada tiga cara/model
analisis pengambilan keputusan konsumen, yakni:
- Economic Models, pengambilan keputusan diambil berdasarkan alas an ekonomis dan bersifat lebih rasional.
- Psychological models, diambil lebih banyak akrena lasan psikoligs dan sejumlah faktos sosilogis seperti pengaruh keluarga dan budaya
- Consumer behaviour models. Model yang umumnya diambil kebanyakan konsumen, Dilandasi oleh faktos ekonimis rasional dan psikologis.
Proses pengambilan keputusan
dalam organisasi ialah kumpulan yang terdiri dari beberapa orang untuk
mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan terjadinya selisih pendapat
begitu juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat diartikan cara organisasi
dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pengambilan keputusan ada beberapa
metode yang sering di gunakan oleh para pemimpin, yaitu:
1.
Kewenangan Tanpa Diskusi (Authority Rule Without
Discussion)
2.
Pendapat Ahli (expert opinion)
3.
Kewenangan Setelah Diskusi (authority rule after
discussion)
4.
Kesepakatan
(consensus)
Dari metode di atas tersebut sangat
berpengaruh dalam pengambilan keputusan, yaitu :
a.
Kekuatan
Mental.
b.
Sanksi
c.
Keahlian
d.
Kharisma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar