Pada dasarnya, komunikasi dapat menginformasikan dan
membuat konsumen potensial menyadari atas keberadaan produk yang di tawarkan.
Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen
potensial agar berhasrat untuk masuk ke dalam hubungan pertukaran. Pada
tingkatan yang lebih tinggi, peran komunikasi tidak hanya mendukung transaksi
dengan menginformasikan, membujuk dan membedakan produk, tetapi juga menawarkan
sarana pertukaran itu sendiri.
Jenis-jenis
komunikasi:
1. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi
pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu
suksesnya pemasaran. Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua
unsur pokoknya yaitu komunikasi dan pemasaran, komunikasi adalah proses dimana
pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi
dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan
organisasi lainnya mentranfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan
pelanggannya. Sedangkan komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua
unsur dalam bauran pemasaran merek yang memfasilitasi terjadinya pertukaran
dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau
kliennya.
Terdapat
lima jenis promosi yang biasa disebut bauran pemasaran seperti yang dijelaskan
diatas, penjualan tatap muka, humas, promosi penjualan, publisitas serta
perusahaanan langsung. Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting
bagi perusahaan karena tanpa komunikasi konsumen maupun masyarakat secara
keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi
pemasaran juga secara berhati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana
komunikasi perusahaanan. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi
akan sangat menentukan keberhasilan komunikasi, dengan penentuan sasaran yang
tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien.
2. Komunikasi
Persuasif
Manusia
dan komunikasi merupakan satu kesatuan. Komunikasi melekat pada diri manusia,
sehingga kita tidak bisa tanpa komunikasi. Keberadaan komunikasi, karena begitu
melekatnya pada diri manusia sering tanpa disadari. Manusia cenderung
beranggapan bahwa dirinya mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi. Akibatnya,
masalah-masalah yang muncul yang berkaitan dengan komunikasi, seringkali
diselesaikan sendiri.Dalam mempelajari komunikasi persuasif, memahami aspek
filosofis komunikasi persuasif, sangat ditekankan. Hal ini mengingat bahwa
komunikasi persuasif, sebagaimana halnya ilmu-ilmu yang lain, memiliki tiga
aspek filosofis keilmuan, yaitu aspek ontologi, aspek epistemologi, dan aspek
aksiologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar