Minggu, 20 Januari 2013

PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN



Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam memutuskan melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut :
a.    Budget Allocation (Pengalokasian budget)
Pilihan konsumen terhadap suatu barang akan dipengaruhi dengan cara bagaimana membelanjakan atau menyimpan uang yang ada, dan kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu meminjam uang untuk melakukan pembelian.
b.     Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)
Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkaitan dengan setiap kategori produk atau jasa itu sendiri.
c.    Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau wilayah dimana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi penjualan mebel mendukung dengan pendapatan konsumen di wilayah tersebut, hal itu menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian.

d.    Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.
Adapun Tipe perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembelian dan tingkat perbedaan diantara merek, yang terdiri dari:
1. Perilaku pembelian kompleks, terjadi ketika mereka sangat terlibat dalam pembelian dan mempunyai persepsi yang signifikan mengenai perbedaan di antara merek.
2. Perilaku pembelian pengurangan disonasi, terjadi ketika konsumen mempunyai keterlibatan yang tinggi dengan pembelian yang mahal, tidak sering atau beresiko, namun melihat sedikit perbedaan antar merek.
3. Perilaku pembelian kebiasaan, terjadi dalam kondisi di mana konsumen mempunyai keterlibatan rendah dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar merek.
4. Perilaku pembelian pencarian variasi, terjadi ketika konsumen mempunyai tingkat keterlibatan yang rendah tetapi mempersepsikan adanya perbedaan merek yang signifikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar